(RumahBelajar.id) Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan
Review Konten Rumahbelajar.id
Direktorat
Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan
Pendidikan keaksaraan adalah salah satu bentuk layanan Pendidikan non formal bagi warga masyarakat buta aksara untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung. Pendidikan Keaksaraan terdiri atas Pendidikan Keaksaraan Dasar dan Pendidikan Keaksaraan Lanjutan. Pendidikan Keaksaraan Dasar adalah layanan Pendidikan pada warga masyarakat buta aksara latin agar memiliki kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, berbahsa Indoensia, dan menganalisa, sehingga memberikan peluang untuk aktualisasi potensi diri dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Keaksaraan Lanjutan merupakan kelanjutan dari Pendidikan Keaksaraan Dasar yang ditujukan untuk memelihara penduduk yang telah melek aksara agar tidak buta aksara kembali.
Pendidikan kesetaraan merupakan salah satu pendidikan non
formal yang mencakup program paket A setara SD, paket B setara SMP, paket C,
setara SMA. Program ini penekanan nya pada penguasaan pengetahuan, ketrampilan
fungsional, serta pengembangan sikap dan kepribadian professional peserta
didik.
Nah, pada konten Direktorat Pembinaan Peniddikan Keaksaraan
dan kesetaraan, ini terdapat beberapa kurikulum, silabus, dan modul
pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Paket A,B, dan C. Tidak hanya pendidikan
baku seperti IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, namun juga pembelajaran
fungsional, seperti Kewirausahaan.
Pembelajaran Kesetaraan Paket A,B,dan C, berbeda dengan
pembelajaran formal, dikarenakan berbagai faktor, seperti kemiskinan, umur,
pekerjaan, dll. Umur pun bervariasi, paket C dari umur 16 tahun hingga
bapak-bapak usia 40tahun. Sehingga butuh strategi belajar-mengajar khusus pada
pembelajaran paket A,B, dan C.
Buku pegangan yang biasa diterapkan di sekolah formal,
biasanya bersifat baku, dengan judul contoh, amtematika, ya matematika,
Sementara modul yang ada di pendidikan kesetaraan, ini lebih fleksibel dan
kreatif, karena modul tersebut harus berkesesuaian dengan kehidupan sehari-hari,.
Pembelajaran pendidikan kesetaraan
menggunakan prinsip flexible learning sesuai dengan karakteristik peserta didik
kesetaraan. Penerapan prinsip pembelajaran tersebut menggunakan sistem
pembelajaran modular dimana peserta didik memiliki kebebasan dalam penyelesaian
tiap modul yang di sajikan. Konsekuensi dari sistem tersebut adalah perlunya
disusun modul pembelajaran pendidikan kesetaraan yang memungkinkan peserta
didik untuk belajar dan melakukan evaluasi ketuntasan secara mandiri.
Contoh :
Pada modul Paket C, Matematika modul 1, berjudul Belajar cerdasPada modul Paket C, Matetmatika modul 2, berjudul Memulai BisnisPada modul Paket C, Matetmatika modul 1, berjudul Kartu Tanda Penduduk Elektronik/ E-KTP
Pada modul Paket C, Matematika modul 1, berjudul Belajar cerdasPada modul Paket C, Matetmatika modul 2, berjudul Memulai BisnisPada modul Paket C, Matetmatika modul 1, berjudul Kartu Tanda Penduduk Elektronik/ E-KTP
Nah, apa jika dilihat dari judulnya, sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari bukan ? ini bertujuan untuk merangsang peserta didik tertarik dan berpikir kreatif.
Pada modul
Paket C, Matematika modul 1, berjudul Belajar cerdas
Modul ini berisi materi tentang
persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel,
pertidaksamaan rasional dan irasional satu variabel dan sistem pertidaksamaan
dua variabel (linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat) dalam tema bagaimana
berbelanja dengan cerdas maupun penerapan lainnya dalam kehidupan kita
sehari-hari. Subtema cara memilih produk yang baik dikaitkan dengan konsep
persamaan linear satu variabel dan dua variabel. Konsep dasar ini sebagai
pijakan untuk memahami konsep tentang pertidaksamaan linear satu variabel.
Subtema membawa uang sesuai rencana
belanja dikaitkan dengan konsep tentang pertidaksamaan linear satu variabel.
Contoh-contoh atau peristiwa konstekstual yang dilakukan sehari-hari menjadi
masalah yang asik untuk didiskusikan dan diselesaikan. Sedangkan subtema
membandingkan harga dikaitkan materi strategi pemecahan masalah, yaitu
mengidentifi kasi masalah kontekstual, membuat model matematikanya serta
menyelesaikannya sesuai dengan langkah-langkah penyelesaian. Materi pelajaran
yang terkait adalah persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel,
pertidaksamaan rasional dan irasional dan pertidaksamaan dua variabel
(linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat).
Selain penjelasan mengenai materi
yang ditampilkan, modul ini juga dilengkapi dengan latihan untuk menguji
pemahaman dan penguasaan dari peserta didik terhadap materi yang telah
dipelajarinya. Modul ini disusun dengan bahasa yang sederhana, dan dibuat
berurutan sesuai dengan urutan materi yang terlebih dahulu perlu dikuasai.
Contoh atau persitiwa konstekstual
dijabarkan kedalam bentuk persamaan linear satu variabel dan dua variabel
kemudian menggunakan konsep sistem persamaan tersebut untuk menyelesaikan soal.
Kegiatan membeli ikan yang dapat
difungsikan untuk menemukan konsep tentang sistem persamaan linear satu
variabel (PLSV)., Sangat Menarik bukan ?
Pada modul
Paket C, Matetmatika modul 2, berjudul Memulai Bisnis
Pada modul ini akan dibahas
ekspresi matematika terutama yang terkait dengan konsep dan penggunaan dari sistem
persamaan linear tiga variabel. Pembahasan dimulai dengan konsep persamaan,
persamaan linear, persamaan linear satu variabel, dua variabel dan tiga
variabel, dan sistem persamaan linear dua variabel dan tiga variabel.
Konsep persamaan banyak diterapkan
dan digunakan kegiatan usaha maupun kehidupan sehari-hari. Usaha adalah
kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu
maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai
suatu keuntungan. Banyak sekali peluang dilingkungan sekitar kita yang sangat
sederhana sekali, namun bisa menjadi peluang bisnis dengan memanfaatkan
pengetahuan dan kemampuan inovatif yang kita miliki.
Dengan berusaha, kita dapat
meningkatkan dan memanfaatkan konsep matematika yang kita miliki dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam kegiatan usaha mulai dari kemandirian dalam
mengelola keuangan/fi nancial, waktu, mewujudkan produk/barang kebutuhan
sehari-hari serta melakukan aktifi tas social lainnya. Pengetahuan atau konsep
matematika yang diperlukan meliputi bagaimana mengelola dan menghitung sumber
daya yang terbatas mulai dari mencari dan menganalisis kebutuhan pasar,
menentukan ide usaha, menetapkan harga jual yang memadai berdasarkan
perhitungan biaya yang dikeluarkan, membangun jaringan dan promosi.
Dalam pengalokasian belanja barang
atau memproduksi barang adalah adanya informasi ataupun asumsi tentang
kebutuhan manusia sesuai karakteristik masyarakatnya. Sehingga dapat ditentukan
jenis produk, merencanakan sasaran realistis, menerapkan teknik pemasaran, dan
memprediksi kebutuhan, dan ini digunakan untuk mengalokasikan jenis dan jumlah
pembiayaan setiap komponen barang yang diperlukan dan penguasaan konsep
matematika sangat membantu dalam penyelesaian masalah ini. Memprediksi jenis
dan jumlah kebutuhan barang di pasar oleh konsumen, memerlukan pengetahuan
peluang. Nilai peluang ditentukan berdasarkan tingkat kemungkinan ataupun data
pasar sebelumnya. Misalkan, tingkat kebutuhan atau peluang konsumsi masyarakat
menjelang hari raya adalah lebih tinggi dari hari biasa.
Jadi melalui rumahbelajar.id, kita
dapat mengetahu media pembelajaran modul yang dipakai pada pembelajaran
Pendidikan Kesetaraan, bahwa modul terebut dibuat lebih flexibel, dan
menyenangkan.
Sophia Nabila Puteri,S.Ds
Komentar
Posting Komentar